Jumat, 29 November 2013

Allahumma inna nas' alukal huda, wat tuqa, wal 'afafa, wal ghina



            # saudaraku.
            Pada kesempatan ini saya akan menjelaskan sebuah do’a, dimana do’a ini begitu penting bagi kita dan doa ini di ajarkan oleh Rasulullah Muhammad shollu alaih, yang kalau saya boleh menyimpulkan , Do’a ini merupakan karakter kepribadian seorang muslim yang harus di milikinya. Rasulullah Muhammad shollu alaih mengajarkan Do’a itu berbunyi demikian.
وَالْغِنَى وَالْعَفَافَ وَالتُّقَى الْهُدَى إِنَّانَسْأَلُكَ اللَّهُمَّ
            “Allahumma inna nas' alukal huda, wat tuqa, wal 'afafa, wal ghina”
            Yang artinya kurang lebih, Ya Allah Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami memohon kepadaMU petunjuk, kami memohon kepadaMU ketaqwaan, kami memohon kepadaMU kehati-hatian dan kami memohon kepadaMU kekayaan. 
     Satu persatu barangkali perlu untuk kita jelaskan pada kesempatan yang berbahagia ini.
1.    Yang pertama. Ya Allah Ya Tuhan kami, kami memohon kepadaMU petunjuk, apa yang kita kenal dengan istilah hidayah dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
            saudaraku, sekarang ini banyak orang pintar secara kecerdasan Intelektual begitu sangat memadai tapi kenapa pada saat yang sama justru begitu banyak pula kita jumpai orang-orang yang cerdas, orang-orang yang pintar, malah melakukan perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama. Begitu pula banyak juga kita jumpai orang-orang yang tahu persis bahwa apa yang dilakukannya itu adalah sebuah kesalahan dan mestinya dia mampu untuk meninggalkan kesalahan itu, tapi justru pada saat yang sama kita jumpai orang itu, telah melakukan kesalahan-kesalahan. Begitu pula yang lainnya banyak pula kita jumpai orang-orang yang tahu bahwa itu benar dan mereka pun sesungguhnya mampu untuk melaksanakan kebenaran itu, tapi hingga saat ini, mereka justru meninggalkannya.
            Dari sinilah kita butuh bimbingan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, kita butuh petunjuk Allah Subhanahu Wa Ta'ala.  Bahwa kecerdasan otak kita untuk memilah mana yang haq dan mana yang bathil, itu tidak serta merta bisa mengarahkan kita untuk melaksanakan yang baik atau yang haq itudan tidak serta merta bias menjadikan kita meninggalkan kebathilan itu. Kita butuh pertolongan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Hidayah dan PetunjukNYA. Agar senangtiasa kita bias menjalankan yang haq dan bisa meninggalkan yang bathil.
            Pada zaman Rasulullah Muhammad shollu alaih banyak kita jumpai orang-orang arab yang cerdas, orang-orang quraisy yang sangat brilians otaknya, sebut saja namanya Abu Jahal, Muhiroh, Walid bin Muhiroh, atau Abu Lahab misalnya. Mereka bukanlah orang-orang yang bodoh, tetapi kenapa mereka semua justru menentang kebenaran. Barangkali ujung-ujung dari jawaban itu adalah bahwa mereka tidak dikaruniai petunjuk dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Itulah sebabnya maka petunjuk itu harus kita mohonkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala sebagai sesi kehati-hatia kita.
2.    Kemudian yang kedua, Rasulullah Muhammad shollu alaih mengajarkan Do’a kepada kita agar kita memohon kepada  Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Supaya Allah Subhanahu Wa Ta'ala menganugerahkan kepada kita ketaqwaan, wat tuqa. Dimana ketaqwaan ini adalah sebuah Basic Operasional yang jika kita berada di lapangan amal perbuatan, saat itu muncullah tantangan, saat itu muncullah godaan, saat itu muncullah berbagai macam bentuk rintangan. Ternyata kita butuh taqwa. Rasa takut kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.  Yang menjadikan kita memiliki sifat Takharuf kepadaNYA  dan pada saat yang sama menjadikan kita memiliki sifat muraqabah senangtiasa berada didalam pengawasan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sehingga kita akan berfikir seribu kali untuk melakukan kemaksiatan yang itu jelas-jelas dilarang oleh agama. Inilah sebabnya mengapa ketaqwaan ini penting sehingga banyak ayat-ayat didalam al-qur’an, yang Allah Subhanahu Wa Ta'ala memerintahkan kita untuk bertaqwa.

Ya ayyuhaalladziina amanuu ittaquullaha haqqa tuqatihi wala tamuutunna illa waantum muslimuun.
“Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kalian kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dengan sebenar-benarnya taqwa dan jangan sekali-kali kalian meninggal kecuali dalam keadaan berislam, dalam keadaan tunduk dan menyerahkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala”. Barangkali ayat ini sudah terlalu sering keluar masuk telingga kita. Ajakan dan seruan untuk bertaqwa, memang ajakan dan seruan untuk bertaqwa ini harus sesering mungkin untuk kita dengarkan, harus sesering mungkin kita kaji karna betapa banyak rintangan dan tantangan yang ada di depan kita dan itu hanya bisa kita hadapi manakala kita menjadi orang-orang yang muttaqin, orang-orang yang senangtiasa memiliki ketaqwaan. Rasa takut kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
3.    Kemudian yang ketiga, Rasulullah Muhammad shollu alaih mengajarkan Do’a kepada kita agar kita memohon kepada  Allah Subhanahu Wa Ta'ala, sifat afaf kehati-hatian. Kehati-hatian disini adalahlangkah antisipasi dan tindakan presentisme seseorang ketika dia menghadapi permasalahan yang ada di depan matanya. Langkah kehati-hatian ini penting karna dengan langkah kehati-hatian ini seseorang akan berusaha untuk menjauhi dosa-dosa besar dengan cara menjauhi dosa-dosa kecil terlebih dahulu. Orang yang memiliki sifat kehati-hatian ini dia akan berusaha sekuat tenaga untuk mencegah atau untuk menyingkat jalan-jalan menuju kemaksiatan-kemaksiatan besar. Karna itu sebelum dia melakukan perbuatan zina maka jalan-jalan yang bisa mengantar seseorang kepada perzinaan, dia berusaha untuk menjauhinya dan begitu pula tindakan-tindakan yang lainnya dalam masalah mencari risqi misalnyadia akan berusaha sekuat tenaga untuk menjauhi yang subhat dan terutama menjauhi yang haram tentunya. Jadi sebelum sampai kepada yang haram maka resqi-resqi yang tidak sehat, uang-uang yang tidak jelas, yang masih subhat yang masih tidak jelas antara halal dan haramnya, dia berusaha untuk menjauhinya terlebih dahulu. Tahu kenapa? Karna ketika yang tidak jelas – tidak jelas ini dia terima. Maka suatu saat nanti dia pun akan menerima yang haram. Dan karna itulah saudaraku, pada kesempatan ini. Barang kali yang ingin kita tekankan pada diri kita itu adalah kehati-hatian itu sendiri. Kita harus memiliki tekad dan semboyan bahwa, resqi yang sedikit, barokah –halal itu lebih baik dari pada risqi yang banyak tapi tidak jelas dari mana sumbernya apalagiyang jelas-jelas haram. Karna resqi itu, yang sejenis subhat atau yang sejenis haram itu, kalau kita melanggarnya, kalau kita tetap mengambilnya. Maka itu merupakan api neraka yang kita masukan kedalam perut kita.
Orang muslim yang baik, seorang mukmin yang baik adalah orang-orang yang senangtiasa menjaga kehati-hatian. Sehingga janagnkan yang haram, yang subhat, yang tidak jelas pun akan berusaha dia jauhi. Jangankan yang wajib, yang sunnah, amalan-amalan yang sunnah ia pun akan berusaha untuk melaksanakannya semampunya.
4.    Kemudian yang keempat atau yang terakir. Rasulullah Muhammad shollu alaih mengajarkan Do’a kepada kita agar kita senangtiasa  memohon kekayaan kepada  Allah Subhanahu Wa Ta'ala.para ulama Habib menafsirkan wal ghina atau kekayaan disini adalah khinan thaff. Kekayaan jiwa maksudnya. Orang yang senangtiasa cukup terhadap apa yang dianugerahkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala itu yang terbaik buat dirinya. Sehingga dia tidak ngoyyo, dia tidak rakus untuk kemudian akhirnya dia terjebak pada risqi-risqi yang haram.
Perasaan akan kekayaan jiwa ini penting karna dari sinilah orang itu akan berusaha memiliki sifat Qonaah, menerima apa yang diberikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala kepada dirinya dan karna itulah di dalam pepatah arab di katakan al qonaa'atun kanzun laa yafna.  Sifat Qonaah itu adalah harta kekayaan yang tiodak akan pernah punah, artinya Orang yang memiliki sifat qonaah, oaring yang merasa cukup dengan apa yang di berikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala kepadanya itu adalah orang-orang yang senangtiasa tenang didalam hidupnya. Kedekatan kepada  Allah Subhanahu Wa Ta'ala, akan selalu terjaga, takharuf kepada Allah Subhanahu Wa Ta'alapun akan senangtiasa dipelihara. Tau kenapa? Karna apa yang di berikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala kepadanya itulah yang di anggap terbaik bagi dirinya dan karna itu dia merasa tenang, dia tidak akan tergoda oleh tetangganya yang kebetulan mendapatkan risqi yang lebih banyak dari apa yang di terima. Karna bagi dia, apa yang di berikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala kepadanya itulah yang terbaik buat dirinya.
saudaraku. 4 Do’a yang di panjatkan oleh Rasulullah Muhammad shollu alaih kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala,  yang saya kira itu juga merupakan Do’a yang di ajarkan kepada umat Rasulullah Muhammad shollu alaih termasuk kita sekalian. Mari kita cermati dan kita renungkan pada kesempatan ini.
وَالْغِنَى وَالْعَفَافَ وَالتُّقَى الْهُدَى إِنَّانَسْأَلُكَ اللَّهُمَّ
            “Allahumma inna nas' alukal huda, wat tuqa, wal 'afafa, wal ghina”
            Yang artinya kurang lebih, Ya Allah Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami memohon kepadaMU petunjuk, kami memohon kepadaMU ketaqwaan, kami memohon kepadaMU kehati-hatian dan kami memohon kepadaMU kekayaan.
 ## ceramah oleh Ust. Muhammad Sholeh Drehem

1 komentar:

  1. Assalamu'alaikum wr wb...Mohon maaf sebelum nya Ustadz yang terposting berbahasa Arab dengan Tulisan Latin kok tidak sejalan alias nggak sama

    BalasHapus